Hari ini di kantor diadakanlah acara beres-beres. Ugh...debu bertebaran di mana-mana, dan bagianku adalah ngeberesin brosur.
Singkat cerita, aku tiba-tiba bercerita sama teman "Dulu gw pernah ngebagiin flyer acara banyak banget, sedih deh klo ada yang nolak. Jadi sekarang kalau ada yang ngebagiin brosur, gw terima2 aja."
"Klo gw sih selalu nolakin brosur," kata si teman.
"Oh.." Terdiam oh ku terdiam...
"Lo ngga mau nanya kenapa gw selalu nolak?"
"Mank napa?"
"Soalnya klo kita menerima brosur, maka brosur akan cepat habis, lalu perusahaan akan mencetak lagi, maka penggunaan kertas akan semakin tinggi. Padahal dibaca saja tidak."
"Oh.." Terdiam lagi ku terdiam...
Padahal....
Alasan dia memang tidak salah. Tapi itu sebenarnya bisa membuka diskusi baru. Tujuan pencetakan brosur adalah untuk promosi, dan keuntungan langsung yang didapatkan oleh perusahaan atas penyebaran brosur tersebut hampir tidak ada. Toh...brosur itu hanya bersifat mempromosikan dan lebih bersifat untung2an. Tertarik beli, ngga ya udah.
Jadi menurutku, kalau kita menolak brosur tersebut, tidak berarti perusahaan akan mencetak brosur lebih sedikit lagi. Karena si tukang bagi itu sendiri dibayar untuk membagikan sejumlah brosur dalam sehari. Andaikan tidak habis, bisa saja si tukang bagi itu membuangnya ntah di mana. Sementara perusahaan sendiri mungkin sudah mempunyai jadwal berkala kapan promosi, kapan ngga.
Beda ya dengan penggunaan kantong plastik. Kalau kita menolak plastik dalam jumlah besar, otomatis permintaan menurun. Untuk menjaga harga tetap dan stok tidak terlalu banyak, perusahaan akan menurunkan produksi. Berkuranglah kantong plastik itu.
Jadi gimana?
Menurutku, menerima brosur tetap lebih baik. Kalau bisa dibaca dulu supaya tujuan brosur untuk menyampaikan informasi tercapai. Selain itu, si tukang bagi juga bisa melaksanakan "misi"nya. Setelah itu, kita bisa manfaatkan kertas brosur yang biasanya menggunakan art paper (seperti buat kalender) untuk hal yang lain.
Atau minimal, JANGAN BUANG BROSUR SEMBARANGAN. Kalau memang dari awal tidak berniat membaca, SEKALIAN JANGAN DITERIMA. Kumpulan sampah brosur dekat dengan si tukang baginya sungguh benar-benar tidak masuk akal.
Coba bayangkan kalau tadi aku bisa menjawab begini ke si teman....Huhuhu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar