Kali ini saya betulan melihat dan merasakan keteraturan di Singapura, setelah terus mendengarnya dari teman-teman yang sudah pernah ke sana. Di sana, garis antrian dan peraturan lalu lintas benar-benar dipatuhi, bukan sekadar ada untuk dilanggar seperti di sini.
Hari pertama, saya bekeliling antar mal dari Orchard hingga street market di Bugis, dari Espalanade Theatre hingga Marina Bay. Kepala mulai pusing dan kaki pegal-pegal akibat kurang tidur malam sebelumnya. Walaupun kagum dengan kemudahan transportasi umum dan jalan-jalan penghubung antar mal, melihat interior mal terus menerus membuat semangat saya turun. Maklum, berbelanja bukan jadi agenda utama ke sana. Tapi saya jadi belajar rute MRT dan stasiun transitnya.
Hari kedua, Universal Studio dan Sentosa. Tampilan Universal Studio Singapore menarik, tapi kalau soal wahana permainan, rasanya Dunia Fantasi tidak kalah. Sayang ada wahana roller coaster belum dibuka, konon belum mendapatkan izin. Jadinya kami hanya bisa penasaran bagaimana rasanya menaiki wahana itu.
Hari ketiga, menyempatkan jalan-jalan sendiri. Berbekal peta Singapura di tangan, www.gothere.sg di Blackberry, dan transportasi umum yang mudah dan nyaman, saya bisa melihat sisi lain negara ini selain berpuluh-puluh shopping mall. Toko-toko kecil yang menjual pita dan aksesoris, toko desainer lokal, toko literatur klasik, serta beberapa museum. Sempat juga merasakan berinteraksi dengan turis lain dan warga lokal. I have more fun this way rather having adventure in lots of shopping mall.
Yang paling diingat selama tiga hari adalah banyak sekali jalan kaki. Hahaha... Sepertinya jalan kaki di sana itu mudah sekali. Tidak ada asap kendaraan, trotoar lebar, banyak penghubung antar gedung. Jalan kaki menuju dan dari stasiun MRT atau halte bus, jalan kaki menyusuri street market. Berjalan kaki ke mana-mana rasanya biasa seperti bernapas.
It's really fun and I can't wait for my next trip. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar