Life goes on.

Resignation.
Quarrels.
New friends.
Gossips.

Failed projects.
New projects.
Connections.

Tiredness.
Sickness.
Laziness.

Gatherings.
Birthdays.
Dinner.

Someone comes.
Someone leave.

Life goes on.

How to meet new people

Hari ini, saya berkenalan dengan tujuh orang baru. Ini adalah rekor yang menurut gw sendiri woow banget. Sampai merasa perlu mencatatkan hari ini di dalam blog. Empat orang sehubungan dengan pekerjaan saya. Spesial memang, tapi tiga lagi lebih spesial.

Dua orang menyapa saya ketika saya sedang di McDonald mencorat-coret sketsa, dan mereka bertanya, "Desainer juga ya?" Ternyata mereka adalah pasangan desainer fashion dan desainer grafis. Lalu kami mengobrol singkat dan tukaran nomor telepon. Sempat cerita juga kalau mereka ikut kuliah online di Universitas Terbuka. Share cerita ini itu soal kuliah dan pilihan gw jadi makin terbuka andaikan nanti mau kuliah lagi. =)

Satu lagi lebih unik. Gw sedang mengejar taksi yang ternyata sudah distop orang lain. Hampir kecewa harus menunggu lama lagi untuk taksi lain, saya ditawari untuk ikut bareng karena kebetulan searah. Lalu akhirnya jadi ngobrol-ngobrol lagi. Yang kali ini, orangnya punya toko hijab, ikut komunitas Islami, dan punya teman dancer. Hahaha...

It's quite funny today. Gw selalu bertanya-tanya gimana caranya ya biar melebarkan sayap, kenal dengan orang-orang baru. Mungkin hari ini dikasih jawaban, kalau sebenarnya itu gampang banget. Talk to people next to you, share taxi, and voila... new connections!

Hello I'm a free person.. =))

The last day of my office hour is last week. And that's the end of my experience of office hour by one year and 3 months. Quite some time. Hehehehe...

Anehnya, minggu pertama selepas rutinitas pulang pergi kantor tiap Senin-Jumat, saya malah sibuk mondar mandir. Harus mengecek ini, mengecek itu, ke rumah si anu, si ini. Jadinya ya belum sempat merasakan jadi pengangguran. Bedanya, ini hal-hal yang memang ingin saya lakukan. 

Bekerja selama satu tahun membawa cukup banyak pencerahan. Yang paling penting adalah, pelajaran tentang bagaimana beberapa orang bisa menipu dunia bahkan dirinya sendiri untuk mencapai tujuan. Bahkan menghalalkan segala cara. 

In the same way I found that I'm a naive person. Kok dia begini dan kok dia begitu. Ada kesadaran bahwa dunia ini ngga cuma yang indah-indah saja. Tapi saya bisa memilih untuk percaya itu. Bahwa kita bisa memilih untuk memberikan kesempatan yang sama terhadap semua orang. Bahwa kita bisa memilih untuk pergi ketika situasi sudah tidak nyaman, dan itu bukan salah siapa-siapa, hanya bukan jodohnya saja. 

Tentu saja saya tidak tiba-tiba jadi dewasa. Saya masih agak malas berurusan dengan orang kantor, kalau bisa jangan bertemu dulu karena ada perasaan tidak enak yang tertinggal. Mungkin nanti... kapan-kapan... hehehe...

Semoga kali ini... lebih banyak kesempatan lain yang lebih baik datang.