Berlebihan ngga ya kalau berpikir setiap penulis, setiap blogger, mempertanyakan kenapa dirinya ingin menulis?
Rasanya ngga, dan memang di blog yang pernah kukunjungi, pasti ada salah satu atau dua postingan yang membahas mengenai menulis. Berbagai jawaban atas pertanyaan ikut muncul dalam post2 tersebut. Mulai dari sekedar ingin menulis, mengenal diri sendiri, menginspirasi orang lain, merekam kegiatan harian, dan lain-lain.
Jadi ingin juga rasanya menjawab "kenapa aku menulis?"
Kapan mulai menulis? Ingat sekali pertama kali menulis diary. Diary pertama itu ada sebuah buku besar, agenda keluaran perusahaan keramik lantai, dengan kata-kata mutiara di setiap halamannya. Waktu itu tulisan tangan masih jelek banget, huruf bersambung yang kaku. Walaupun sekarang bersyukur karena dari tulisan bersambung yang kaku itu, tulisan sekarang jadi lumayan. Mungkin usiaku sekitar.... 4 atau 5 SD. Aku belum mengenal komik terlalu dekat dan otomatis...aku bukan kutu buku seperti sekarang. Jadi...aku tidak tahu apa yang mendorong untuk mulai menulis.
Yang pasti, aku ingat apa yang kutulis. Kira-kira seperti ini.
Dear diary, tadi pagi aku bangun siang, terus makan lontong.
Kenapa aku ingat? Karena setelah beberapa hari menulis tentang apa yang kumakan tiga kali sehari, ada seorang teman datang dan menemukan "diary" itu, terus dia menertawakan aku. Hehehehehehe..... Katanya..."Apaan nih nulis diary kok begini?"
Ya aku makin bingung. Memangnya gimana, tanyaku polos.
Dia menjawab, "Ya tentang hari ini kamu ngapain aja, atau ketemu siapa."
Ohh...kataku. Bingung. Tapi jelas mempengaruhi tulisanku. Tidak lagi menuliskan menu makan tiap hari. Hehehehe...
Setelah itu, aku tidak ingat apakah terus menulis lagi atau tidak sampai SMP (perlu mengecek tumpukan diary jadul dulu... =P) Yang jelas, aku ingat sekali menulis ketika sedang zaman-zamannya Jatuh Cinta (Monyet).
Sungguh merupakan pengorbanan saudara-saudara. Karena biasanya cintaku tidak akan pernah berakhir sampai aku menemukan orang lain buat ditaksir (terbukti oleh pengalaman di SMP dan SMA). Walaupun tidak pernah kisah cintaku naik tingkat ke jenjang per-pacar-an. Hehehehe...
Nah...tentunya ketika aku sedang jatuh cinta (lagi), awalnya tulisan(hidup)ku akan terasa indah. Tentang dia yang begini dan begitu, tentang sms dan tiap telepon. Tapi pada akhirnya, ketika dia tidak menunjukkan tanda-tanda "naik tingkat", mulailah tulisan-tulisan yang sedih yang meratapi kekurangan-kekurangan diri sendiri. Tipikal....I know. =P
Ups...jadi agak lari dari topik.
Di SMP, aku mulai mengenal komik lebih dekat, dan setelah itu novel. And the rest is history. Membaca sudah jadi identitas yang melekat di diriku. Lalu aku mulai menulis. Dan muncullah cita-cita itu. Jadi penulis.
Ini adalah satu-satunya impian yang tidak pernah pergi ke mana-mana. Di sela-sela keinginanku jadi fashion designer, komikus, insinyur pertanian, hm....rasanya aku tidak memiliki terlalu banyak impian =P. Yang jelas tidak pernah terpikir jadi interior designer, hehehehe...
Sekitar kelas 1 SMA, aku mulai menulis cerpen. Dan beredarlah cerpen itu di tangan teman-teman sekelasku. Banyak yang bilang bagus. Dan membumbunglah perasaanku. Aku ingat sekali antara kelas 1 dan 2 SMA, aku pernah menulis cerita yang dimaksudkan menjadi cerpen tapi akhirnya jadi cerpan-cerita panjang *istilah dari temanku*.
Cerita itu terbagi jadi 4 bagian. Atau 5? Aku lupa. Yang jelas, perkembangan dari cerita aku sangat tergantung dari mood aku menulis atau buku apa yang habis kubaca. Hasil print-out cerpan itu beredar dan dibaca saat jam pelajaran, tidak hanya cewe-cewe, tapi cowo-cowo di kelas ikut membaca. Dan tidak ada yang bisa membuat aku lebih bahagia, karena cerpan itu beredar juga ke kelas lain. =D
Sayang, draft cerpan itu hilang. File-nya hilang ketika komputer diformat, hasil cetaknya hilang ketika pindah rumah. Tetap saja...itu adalah pencapaian terbesar selama aku menganggap diri ini penulis. Hehehehehe....
Setelah itu, ada berbagai macam cerpen, novel yang cuma sampai halaman belasan, tulisan yang tidak selesai. Dan tersisa aku yang masih menganggap diri ini penulis.
Rasanya menyenangkan. Ketika sebuah cerita (walaupun jarang) selesai. Belakangan menulis terasa sulit. Dulu ketika menulis cerpan itu, menulis terasa bebas, tidak perlu yang aneh-aneh. Tapi setelah membaca begitu banyak buku, ada kekakuan dalam menulis, ada cerita yang mirip sinetron, ada rasa malas.
Lalu mungkin, blog kembali membuka jalan. Ada perasaan terinspirasi ketika membaca blog orang lain. Dan keinginan menginspirasi banyak orang. Jadilah membuat blog ini, dan menulis lagi. Lalu komentar berdatangan, dan hey...menyenangkan...
Jadi kenapa aku menulis? Mungkin jawabannya karena rasanya menyenangkan, ketika tulisan kita dibaca orang lain. Mungkin.
Kenapa blogging? Karena pengen eksis. Hehehehe...
1 komentar:
panjanggggg... tapi lucu.... hehhehee... lontongnya enak fen??
Posting Komentar