06 Agustus 2010

Tidung Island... between disappointments and fun first experiences..

Akhirnya setelah dinanti-nanti, kesampaian juga ketemu pantai. Kali ini tujuan pantainya adalah the famous  Pulau Tidung. Pulau yang sedang in ini terletak di Kepulauan Seribu. Rencana pergi dengan teman-teman SMA sudah disusun sejak bulan Juni (apa Mei yah..?) dan hampir batal beberapa kali. Tapi akhirnya jadi juga.

Buat yang biasa pergi ke pulau, pasti sudah bisa menebak apa yang akan ditemukan di sini. Dan gw termasuk yang tidak punya gambaran bakal ketemu apa. Tentunya gw membayangkan pantai pada umumnya... banyak pasir, ombak, angin laut, bebas main air, bebas teriak-teriakan, dan terutama bebas bermellow-mellow ria di pantai malem-malem. Buat yang punya gambaran seperti gw, siap-siap terkejut. Hahaha...




Perjalanan pulang pergi ke Pulau Tidung menggunakan kapal tongkang (kalau ngga salah istilahnya). Dan karena gw malam sebelumnya begadang menyelesaikan kerjaan, akhirnya tertidurlah gw di dek bawah kapal. Posisi masih cukup enak karena lumayan lega dan bisa tidur berbaring. Perjalanan tiga jam pun hampir tidak terasa.

Sampai di sana, kelompok kami diantar ke salah satu rumah penduduk yang akan dijadikan homestay. Dan mulailah keterkejutan gw part one. Karena walaupun gw sudah tanya sana sini ke teman-teman yang pernah pergi ke sana, ngga ada yang mengingatkan bahwa kita mungkin tinggal di rumah yang sedang setengah dibangun. Hahaha...  Kesan pertama, suasana rumah yang remang-remang. Lalu ketemu cat tembok yang belang-belang, dan mengelupas di beberapa kamar.

Kondisinya sebenarnya ngga parah. Bersih. Ada kamar mandi, air bersih, listrik. Ada TV pula. Setelah beberapa lama di situ rasanya sudah terbiasa. Dan gw jadi malu sendiri, baru ketemu yang begini sudah kaget bukan main, gimana nanti mau coba jadi backpacker?? Ah.. mungkin ini kesempatan yang diberikan Tuhan supaya saya nanti ngga terlalu kaget. Hahaha...

Surprise part two. Pantai yang gw idam-idamkan, dan menjadi objek foto-foto yang tersebar di internet itu, ternyata letaknya di ujung pulau. Dan untuk mencapainya, butuh kira-kira 20-30 menit jalan kaki. Mungkin lebih cepat sih... tapi waktu itu kita ngga ada yang liat jam kayanya... hahaha... Pokoknya perjalanan ke sana terasa lamaaa sekali... Lagi-lagi ngga satupun teman gw yang mengingatkan soal pantai yang jauh bener ini. Dalam hati gw mencoret "bermellow-mellow di pantai malem-malem" yang cuma mungkin dilakukan kalau pantainya di depan rumah. Hahahaha...

The view is great! Bahkan dengan kamera digital biasa pun hasilnya sudah pasti bagus. Apalagi mataharinya sangat terang dan cuaca cerah (baca = panas terik), jadi mendukung hasil jepretan kamera. Sayangnya karena ada teman yang hobi fotografer, bikin gw jadi malas menggunakan kamera digital yang sudah gw bawa. Hahahaha... Ini salah satu hasil ketika gw masih rajin foto.

Bukan angle yang keren banget. Tapi bisa dilihat, langitnya cerah dan biru banget.
Lautnya juga jernih sampai kelihatan dasarnya. XDD

Dan setelah jalan jauh.. gw sungguh-sungguh mengharapkan pantai berpasir untuk melaksanakan misi bebas teriak-teriakan, main air, dan lari-larian. Tapi sayangnya memang namanya pulau, luas pantai pasirnya mungkin sekitar tiga sampai lima meter. Plus ombak yang hampir ngga ada = mati gaya. Hahahaha...

Baru ketika akan kembali ke Pulau Tidung besar, pemandunya menunjukkan jalan lewat luar pulau. Jadi kita jalan pas di garis pantai. Di sepanjang jalan itu, pasirnya benar-benar halus dan putih, lautnya jernih. Teman gw bahkan sempat menangkap bintang laut. Hehehe... gw memanfaatkan kesempatan ini buat jalan di bagian lautnya (bukan di pasir), bermellow ria sambil mengagumi dasar laut dan main air, karena siapa yang tahu kapan gw akan menyentuh air laut lagi. Hahahaha...

Kembali ke Pulau Tidung besar, dan bertemulah kita dengan keramaian yang sungguh luar biasa. Orang di mana-mana. Jadi sejauh ini... bayangan gw tentang liburan di pantai, bubar jalan. Belum lagi jalan kaki dari pantai ke rumah. Huks...

Dari rumah kita memutuskan makan malam setelah istirahat sebentar. Warung tempat kita makan terletak di arah menjauhi pantai, dan di sana ada lebih banyak rumah penduduk. Di sini gw mulai bersyukur, untung rumahnya ngga di daerah sini, tambah jauh kalau jalan kaki. Hahahaha...

Makan malam berupa ikan, ayam, dan cumi bakar. Walaupun kita cukup lama menunggu, tapi makanannya enak. Gw masih bertanya-tanya apa enaknya karena gw lapar berat. Tapi akhirnya memutuskan kalau itu memang enak. Hehehe..

Sampai rumah lagi, mengundi buat mandi, lalu istirahat. And there's beginning of the lovely and fun part of the trip. Karena gw pada dasarnya adalah siluman kalong, di mana gw baru bisa tidur di atas jam 1 malam, merupakan siksaan tersendiri buat gw ketika orang-orang memutuskan pergi tidur. Tapi kali ini, ada yang menemani ngobrol sampai jam 3 pagi!

Kita ngobrol bertiga di ruang tengah, duduk di lantai, dan lupa waktu. Gw selalu suka ngobrol begini, karena selalu ada sisi baru yang bisa kita ketahui ketika ngobrol santai begini. And I happened to know better two of my friends and myself. ^^ Jadi terima kasih banyak buat kalian berdua yang sudah bagi-bagi pengalaman walau sudah sangat ngantuk.

Next morning, gw kaget lagi karena semua sudah pada bangun dan sudah rapi! Rapi dalam artian sudah sikat gigi dan ga lepek, di mana gw dalam kondisi sebaliknya yang cukup mengerikan. Rencana pagi buta adalah berburu sunrise. Uuntungnya, kita cuma jalan sedikit ke pantai dekat rumah buat cek apakah sunrisenya terlihat atau tertutup awan. Karena ternyata tertutup awan, tidak perlulah jalan jauh-jauh ke jembatan itu. Yeay! XD

Tanpa mandi, lanjut snorkeling. Kita sekelompok menyewa kapal ke Pulau Payung, tapi cuma lima orang yang ikut snorkeling termasuk gw. Awalnya gw ragu ikut atau ngga karena kondisi dompet yang cukup tragis, plus cerita temen gw tentang snorkeling ngga begitu bagus... tapi untunglah gw memutuskan ikut. Because the view down there is more amazing! Hahaha... Pengalaman snorkeling gw yang pertama kali, dan yakin akan ada kedua kali dan seterusnya.

Lanjut banana boat. Dan asiknya, kapal yang kita sewa mengantarkan kita ke jembatan itu, jadi tidak perlu jalan lagi, dan nantinya akan kembali ke dermaga yang lebih dekat dengan rumah. So, less walking on second day. Yeay!!

Tantangan selanjutnya adalah loncat dari jembatan tinggi di situ. Ini sudah jadi icon Pulau Tidung itu sendiri. Tingginya dari permukaan laut mungkin sekitar 4-5m. But I did it! Hahaha... Cikal bakal bungee jumping nih.. XDD

Setelah itu, balik ke rumah, mandi, makan siang, dan pulang naik kapal lagi. Dari Muara Angke, numpang naik mobil teman sampai ketemu taksi, langsung meluncur pulang.

Ketika ditanya gw akan memberi nilai berapa buat pulau ini, gw bingung. As you have read, my first day full with gloomy moods, while second day full with fun moments. Belajar dari pengalaman gw ke sana dan kamu mungkin akan dapat dua hari yang menyenangkan.

Pertama, masalah naik kapal, pakaian yang tepat adalah legging atau celana panjang supaya lebih bebas tidur-tiduran kalau muat, kacamata hitam buat nutupin mata, kain bali atau semacamnya, earphone buat denger lagu, dan dosis antimo secukupnya.

Kedua, rumah yang ditempati tergantung hoki. Karena ada selama jalan kaki, gw melewati beberapa rumah yang dari depan kelihatan lebih rapi. So prepare for the worst, and you don't get disappoint. Hehehe...

Ketiga, perjalanan ke Pulau Tidung kecil sebaiknya pas sore hari. Gw kepikiran kalau pantai yang pasirnya putih dan halus itu gw datangi bukan pas siang hari yang terik, tapi sore-sore yang adem, pasti rasanya lebih nyaman.

Keempat, snorkeling sebaiknya di dekat Pulau Payung. Menurut orang kapal yang mengantar kita snorkeling, karang sekitar Pulau Tidung sudah banyak yang rusak karena terinjak-injak dan ikannya sedikit.

Kelima, bawa uang yang cukup, karena kemarin banyak pengeluaran tak terduga. Seperti tips guide, makan, beli air mineral, banana boat, dan lain-lain. Sebaliknya, tidak perlu membawa baju ganti terlalu banyak. Karena dari dua hari satu malam, kemungkinan besar hanya satu hari saja bermain air. Dan SUNBLOK itu WAJIB!!

Ketika di sana dan perjalanan pulang, gw selalu berpikir dan bilang, tempat ini bagus, tapi gw ga akan balik lagi. Tapi selang beberapa hari, dan yang susah-susah terlupakan, rasanya itu pulau lumayan juga. Jadi mengutip salah satu teman gw, kalau nanti transportasi dan akomodasi sudah lebih baik... mungkin gw akan ke sana lagi. ^^

3 komentar:

dian rose mengatakan...

tai... mantap banged pantainya....

amadea mengatakan...

hahaha jadi inget gw jg mau posting ttg tidung tapi belom kesampean..

anw, kalo transport dan akomodasi udah lebih baik, gw orang pertama yg bakal nemenin lo balik kesana! hahahahaa

when no body hear mengatakan...

@ Fenny : lucky you...bisa ke pulau payung...hiks sy iri...g cuma main di tidung besar which as i've told u be4 the snorkeling place is not nice at all..
yet fen..a place will be a memorable place if u went there with ur special one...(mksdnya teman yah...)